Cara Bersyukur Kepada Allah SWT yang Benar

 

Cara bersyukur kepada Allah SWT yang benar atas nikmat-Nya bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan hati, lisan, dan perbuatan

Cara Bersyukur Kepada Allah SWT yang Benar atas Nikmat-Nya

Cara bersyukur kepada Allah SWT yang benar atas nikmat-Nya bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan hati, lisan, dan perbuatan. Syukur sejati mencakup kesadaran, pengakuan, dan penggunaan nikmat sesuai dengan kehendak Allah. Berikut penjelasan lengkapnya:


1. Bersyukur dengan Hati (قلب)

  • Meyakini bahwa semua nikmat datang dari Allah semata, bukan karena kekuatan atau usaha sendiri.
    “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)...”
    (QS. An-Nahl: 53)

  • Merasa cukup (qana’ah) dan ridha terhadap takdir Allah.

  • Tidak sombong dan tidak merasa lebih baik dari orang lain karena nikmat yang dimiliki.


2. Bersyukur dengan Lisan (لسان)

  • Mengucapkan hamdalah (الحمد لله) dalam setiap keadaan — senang atau sulit.
    Rasulullah ï·º bersabda:
    “Ucapan yang paling disukai Allah adalah ‘Alhamdulillah’.”
    (HR. Muslim)

  • Menceritakan nikmat dengan cara yang baik, bukan untuk berbangga diri.
    “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebutnya (menceritakannya).”
    (QS. Adh-Dhuha: 11)

  • Berdakwah dan menasihati dengan hikmah, sebagai bentuk rasa syukur atas ilmu yang dimiliki.


3. Bersyukur dengan Perbuatan (جوارح)

  • Menggunakan nikmat untuk kebaikan, bukan maksiat.
    Misalnya:

    • Nikmat harta digunakan untuk sedekah dan membantu sesama.

    • Nikmat ilmu dimanfaatkan untuk mengajar dan memberi manfaat.

    • Nikmat waktu dipakai untuk beribadah dan amal saleh.

  • Menunaikan ibadah dengan ikhlas sebagai wujud syukur.
    Rasulullah ï·º ketika ditanya mengapa beliau salat malam sampai kakinya bengkak, beliau menjawab:
    “Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?”
    (HR. Bukhari dan Muslim)


4. Tidak Mengeluh dan Tetap Bersabar

  • Syukur dan sabar berjalan beriringan. Saat mendapat nikmat, bersyukur; saat diuji, bersabar.
    “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya…”
    (HR. Muslim)


5. Mengingat Nikmat dan Menghindari Kufur Nikmat

  • Merenungkan nikmat Allah setiap hari agar hati lembut dan tidak mudah lupa.

  • Menghindari kufur nikmat seperti lalai beribadah, sombong, atau menggunakan nikmat untuk maksiat.
    “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
    (QS. Ibrahim: 7)


Kesimpulan

Bersyukur yang benar kepada Allah SWT berarti menyadari nikmat dengan hati, memuji Allah dengan lisan, dan mengamalkan nikmat dengan perbuatan baik. Dengan cara itu, Allah akan menambah nikmat dan meneguhkan kita dalam kebaikan.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama